Ketika mengunjungi Naruto Exhibition di Tokyo (25 April - 28 Juni 2015) dan Osaka (18 Juli - 27 September 2015) , terdapat Guidebook MICHI yang membahas tentang interview Eiichiro Oda (mangaka One Piece) dan Masashi Kishimoto (mangaka Naruto) selama 4 jam penuh yang terangkum dalam 13 halaman. Berikut cuplikan interviewnya:
- Kapan kalian berdua pertama kali bertemu?
Kishimoto: "Kapan ya... kurasa saat pesta Tahun Baru JUMP, saat aku masih jadi pendatang baru (di industri manga)."
Oda: "Masa sih saat itu?"
Kishimoto: "Mungkin *tertawa*. Kesan pertamaku saat itu, dia (Oda) sudah bagaikan sensei (Guru) yang hebat dan terkenal."
Oda: "Ngomong apa sih." *tersenyum kaku*
Kishimoto: "Serius, habisnya Oda-san sudah 2 tahun lebih dulu memulai serialisasi daripada aku, tiba-tiba saja aku merasa bertemu dengan orang yang luar biasa... Awalnya aku ingin memanggil sensei, tapi dia bilang kepadaku 'Jangan panggil Oda-sensei'."
Oda: "Tentu saja, kita kan seumuran, kenapa harus panggil sensei..."
Kishimoto: "Meskipun kami bukan artis, tapi kupikir seseorang yang lebih dulu terjun ke suatu industri (dalam hal ini, manga) itu adalah orang yang mengagumkan (dan lebih berpengalaman jadi patut dipanggil 'sensei'." *tertawa*
Oda: "Aku juga sudah memperhatikan Kishimoto-san semenjak dia masih jadi pendatang baru. Gambar buatannya bagus, entah kenapa aku merasa kalau kami mungkin memiliki aliran yang sama.."
Kishimoto: "Aliran??" *tertawa*
Oda: "Itu lho, kenapa ada dougi Kamesenryu (seragam bela diri di DRAGON BALL) ya... begitu pikirku (tertawa) Karenanya dari awal aku sudah bersiap-siap untuk bertanding (dengan Kishimoto)"
(Notes: Dougi = seragam latihan bela diri. Kame Sen Ryu = aliran bela diri di DRAGON BALL)
Kishimoto: "Aku menyadarinya, kau memiliki tekad (untuk bertanding) pada saat itu." *tertawa*
Oda: "Karena kami sama-sama berada dalam industri manga, hal seperti menang-kalah sudah sewajarnya ada. Tapi setelah aku bertemu dengan Kishimoto secara pribadi, aku jadi tahu kalau dia benar-benar orang yang baik. Tiba-tiba aku berpikir kalau hasil tidaklah masalah. Aku tak bisa bersaing dengan orang seperti dia. Itulah yang saya pikirkan."
Kishimoto: "Kupikir itu karena kami berdua saling memahami kerja keras masing-masing."
Oda: "Senang sekali mendengarmu mengatakannya. Ketika seseorang berkata kita telah bekerja keras, adalah hal yang penting untuk mengetahui apa yang dikatakan orang lain tentang dirimu dan pekerjaanmu. Kurasa kau memiliki sudut pandang yang sama sepertiku, benar-benar mengerti bagaimana perasaanku yang sebenarnya, senang bisa mengetahuinya."
Kishimoto: "Aku benar-benar mengerti kok *tertawa*. Tapi kurasa tekananku lebih sedikit dibandingmu. Oda-san, kau selalu berada di puncak. Kerja keras dan rasa sakit yang tidak biasa (yang orang normal tidak bisa menahannya). Jika aku jadi kau, mungkin aku akan menderita perforasi gaster saking besarnya tekanan yang ada."
Oda: "Rasanya luar biasa memiliki Naruto sebagai lawan, dan aku merasa beruntung karena kau tak membiarkanku untuk mendapatkan kemenangan penuh. Ya, aku tidak punya kemenangan penuh di serialisasi majalah mingguan, selain itu dan yang paling penting, Naruto lebih populer daripada One Piece di luar negeri. Bisa merasakan frustasi seperti ini sungguh membuatku berterima kasih. Tak ada hal lain yang bisa membuatku begini selain dia (NARUTO)"
Kishimoto: "Ketika aku telah menempatkan targetku pada ONE PIECE, aku langsung berpikir ingin bisa menang (dari ONE PIECE). Tidak salah lagi, itulah yang aku sadari saat itu."
- Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar Naruto tamat, Oda-sensei?
Oda: "Akhirnya datang juga. Tentu saja aku merasa kesepian. Meskipun sebelumnya aku sudah mengetahuinya, aku tidak berharap untuk melihatnya berakhir."
Kishimoto: "Setelah serialisasi, aku langsung mengirim pesan ke Oda-san. Tapi karena kami memang sering berkomunikasi, itu bukanlah hal yang istimewa sih. Akan memalukan kalau aku membesar-besarkannya." *tertawa*
- Naruto tamat pada terbitan Jump #50/2015, halaman awal One Piece waktu itu yang berisikan sesuatu tentang Naruto menciptakan diskusi yang besar.
Oda: "Setelah serialisasi, editor Kishimoto-san adalah editorku sebelumnya, jadi saat Naruto tamat, dia dan aku memiliki ide untuk melakukan sesuatu tentangnya."
Kishimoto: "Ah begitu ternyata, aku tidak tahu sebelumnya."
Oda: "Tapi si editor itu tidak memberikan apa-apa *tertawa*, Yang kupikirkan waktu itu hanyalah menggambar sesuatu yang ada hubungannya dengan Naruto."
Kishimoto: "Begitu rupanya. Itu bukan sesuatu yang mudah."
- Di halaman awal, kalau kita mengambil huruf awal pada menu dan menggabungkan semuanya, kita akan mendapatkan kalimat "(Terimakasih atas kerja kerasmu, Naruto!)"
Oda: "Aku ingin menggambar kedai ramen, dan kenapa tidak menyisipkan pesan tersembunyi di sana. Kalaupun tidak ada yang menemukannya, aku akan memberitahu langsung Kishimoto-san, tapi ternyata ketahuannya cepat sekali." *tertawa*
Kishimoto: "Aku tak menyadarinya saat pertama kali melihatnya. Saudaraku menelponku dan memintaku untuk membaca menu itu dengan seksama. Aku melakukannya dan wow." *tertawa*
Oda: "Di sisi lain, aku merasa kalau aku sudah menyembunyikannya dengan baik, aku terkejut semua orang bisa menemukannya."
- Kelihatannya pembaca mulai sadar ada yang aneh saat melihat menu "Salad Arugula"
Oda: "Aku bingung mencari nama makanan yang mengandung 'ru' (Lu pada kata Luffy), tapi sepertinya makanan seperti itu jarang ada di rumah makan kecil." *tertawa*
Oda: "Sulit lho membuat Luffy berbagi daging." *tertawa*
Kishimoto: "Selain itu, judul chapternya yaitu "SMILE", itu membuatku merasakan sesuatu. Meskipun ini telah menciptakan diskusi yang besar di tengah-tengah pembaca, kurasa cuma aku yang mengerti kebahagiaan itu."
Oda: "Sebenarnya tak cuma di halaman awal, aku juga berencana untuk menyembunyikan hal-hal berbau Naruto dalam cerita. Tapi waktu itu, ceritanya masih flashback tentang Corazon, Luffy tak ada di sana. Aku berpikir untuk menaruh tanda Naruto di latar, dan menambahkan kumis Naruto di wajah Luffy, tapi saat Naruto tamat, flashbacknya masih belum berakhir."
Kishimoto: "Ah-ha. *tertawa* Saat aku melihat halaman awal itu, kupikir boleh juga kalau aku melanjutkannya sedikit lebih lama lagi."
- Pada Chapter terakhir Naruto, Kishimoto-sensei menambahkan gambar logo Topi Jerami (Di Patung Ukiran Wajah Naruto sebagai Hokage Ketujuh)
Oda: "Oh itu.. Kishimoto sempat menghubungiku dan memberitahuku tentang itu (sebelum dipublikasikan). Dia bertanya apa tak apa menggambar logo Topi Jerami seperti coretan anak-anak. Tentu saja tak masalah, tapi bagaimanapun itu adalah Chapter terakhir Naruto, aku khawatir kalau fans Naruto akan marah karena itu."
Kishimoto: "Tak masalah. *tertawa* pasti akan ada diskusi yang besar gara-gara aku menggambar logo itu di sana."
Oda: "Tapi, aku tak berharap kalau jadinya akan sebesar itu. *tertawa* Orang-orang sering berpikir kalau hubungan antar mangaka dalam majalah yang sama tidaklah baik karena saling bersaing, tapi itu salah, kami semua berteman baik."
Kishimoto: "Benar, dan kenyataannya memang semuanya memiliki hubungan yang sangat baik satu sama lain." *tertawa*
Oda: "Ini semua berkat kontribusi Kishimoto-san sehingga membuat Jump bisa memuat dua manga pertarungan di saat yang sama."
Kishimoto: "Ngomong apa sih." *senyum masam*
Oda: "Serial manga yang memiliki latar sama dan ada di waktu yang sama akan sangat mudah bersaing untuk berebut fans dengan kesukaan yang sama. Tapi Kishimoto-san menghindari itu dengan sangat baik dan melakukan pekerjaan yang hebat dengan tidak menumpang tindih Naruto dengan One Piece."
- Apa ada manga lain yang menginspirasimu?
Kishimoto: "Tak diragukan lagi kalau Akira Toriyama (Mangaka Dragon Ball) telah memberikan efek yang sangat besar terhadap karyaku. Dragon Ball bahkan sudah tak perlu disebutkan lagi (sudah terlalu bagus), aku juga suka dengan Dr.Slump. Aku juga suka Akira karya Katsuhiro Otomo-sensei."
Oda: "Saat pertama kali melihat gambar Kishimoto-san, aku jadi teringat gaya mewarnai Otomo-sensei."
Kishimoto: "Oh kau menyadarinya ya." *tertawa*
Oda: "Sebagai seorang mangaka, mudah untuk mengatakan siapa yang mempengaruhinya hanya dengan melihat gaya menggambar dan ceritanya."
Kishimoto: "Dalam penciptaan cerita, aku dipengaruhi oleh Dragon Ball. Ala Shonen, pengembangan yang menggairahkan. Hal-hal seperti Goku yang memiliki bayi adalah favoritku. Juga, gaya menggambar Toriyama-sensei, cara dia memadukan warna hitam dan putih benar-benar indah."
Oda: "Bahkan saat melihatnya sekarang, gambar Toriyama-sensei tidak kuno sama sekali. Luar biasa bisa memiliki desain yang hebat."
- Selain mangaka, siapa lagi yang mempengaruhimu?
Kishimoto: "Kurasa kebanyakan dari desainer animasi."
Oda: "Saat aku bersama Kishimoto-san, aku selalu mendengar nama-nama desainer animasi yang belum pernah kudengar sebelumnya. Waktu Naruto mendapat versi anime, Kishimoto-san memilih sendiri produser animenya, kan?"
Kishimoto: "Benar." *tertawa*
Oda: "Tak ada mangaka lain yang memiliki pengetahuan luas tentang animasi yang bisa melakukannya."
Kishimoto: "Produser yang kumintai adalah orang yang telah mendapat berbagai penghargaan di luar negeri seperti Prancis. Sebenarnya, saat masih menjadi mangaka pendatang baru, aku sudah berpikir untuk memintanya sebagai produser kalau suatu hari Naruto mendapat versi anime. Ketertarikanku secara pribadi adalah salah satu alasannya, aku berpikir kalau fans luar mungkin juga akan menyukai Naruto kalau produsernya aktif di luar negeri."
Oda: "Populernya Naruto di luar negeri memang pasti terjadi."
Kishimoto: "Padahal waktu itu, aku hanya berpikir 'kalau saja itu benar terjadi'."
Oda: "Sekarang Kishimoto-san mengatakan kalau itu di luar pikirannya, tapi waktu itu, Naruto baru memulai serialisasi selama 2-3 tahun, normalnya, seorang mangaka tak akan berpikir sejauh itu (Oda mengatakan kalau itu sesuatu yang luar biasa)"
- Pasti hebat rasanya saat mimpi menjadi nyata, bagaimana denganmu, Oda-sensei?
Oda: "Kalau aku harus memikirkan seseorang, kurasa orang itu adalah Hayao Miyazaki."
Kishimoto: "Oda-san memiliki originalitas yang hebat. Kelihatannya dia tak mendapat pengaruh dari orang lain."
Oda: "Mungkin itu karena aku dulunya anak kecil biasa yang membaca manga. Sekarang kalau kupikir-pikir, itu tidak buruk juga. Apalagi, aku beruntung karena lahir di saat Jump berada di tengah-tengah masa keemasannya. Aku mulai membacanya di usia aku mulai bisa menikmatinya."
Kishimoto: "Ya, tepat di tengah-tengahnya. Ceritanya memang seharusnya dikembangkan supaya menjadi menarik. Jadi akan benar-benar berbeda antara membeli volumenya dan membaca semua chapternya (dengan membaca chapter mingguan), kalau membeli Jump mingguan dan mengikuti serialisasinya sedikit demi sedikit, kau akan bisa merasakannya lebih dalam."
Oda: "Generasi kami yang paling banyak menikmati masa-masa kegagahan Jump." *tertawa*
Translate by Beelzeta
0 Response to "Interview Masashi Kishimoto (Naruto) dengan Eiichiro Oda (One Piece)"
Post a Comment